"Tahun ini dengan pertimbangan Covid-19 festival meriam karbit tidak kita laksanakan," kata dia.
Dalam suasana keprihatinan menghadapi pandemi Covid-19, dirinya mengajak seluruh pihak, termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat dan paguyuban bersinergis perang melawan virus corona. Termasuk meniadakan permainan tradisional meriam karbit pada tahun ini. "Tidak hanya terhadap festival meriam karbit, akan tetapi seluruh kegiatan termasuk festival titik kulminasi juga ditiadakan," tutur Edi.
Ia menerangkan, saat ini semua pihak tengah berusaha memerangi Covid-19 dengan menerapkan pembatasan fisik. Sehingga diharapkan masyarakat tidak memainkan meriam karbit dalam kondisi saat ini.
"Siapa yang bisa menjamin jika dimainkan lalu masyarakat berbondong-bondong ingin menyaksikan secara langsung," kata dia.
Dia turut merasakan kesedihan lantaran tradisi permainan tradisional yang dimainkan pada malam lebaran ditiadakan. Suasana lebaran tahun ini akan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
"Saya juga cukup bersedih, biasa tiap malam lebaran mendengar dentuman meriam sampai subuh sejak masih kecil, lebaran ini kita tidak akan mendengarnya," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Pontianak, Syahdan Lazis menerangkan, pihaknya telah membuat surat edaran ke komunitas meriam karbit, camat dan kelurahan. Surat edaran tersebut menegaskan bahwa kegiatan festival meriam karbit pada tahun ini ditiadakan. "Sehingga jika ada yang meminta sumbangan diminta untuk tidak dilayani," katanya.
Ia menambahkan, dalam anggaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak pelaksanaan meriam karbit tetap ada. Jika pada saat momentum Hari Jadi Kota Pontianak yang jatuh pada bulan Oktober 2020 mendatang sudah selesai pandemi Covid-19, maka festival meriam karbit akan digelar bertepatan Hari Jadi Kota Pontianak.
"Festival meriam karbit jelas tidak kita laksanakan pada Idul Fitri tahun ini," kata dia.
Posting Komentar
Posting Komentar