Didominasi Investor Domestik, BEI Sebut Pertumbuhan Pasar Modal Indonesia Kian Meningkat

Inidata.id- Saat ini kepemilikan investor domestik kian meningkat, hal ini terlihat dari nilai perdagangan yang kian dikuasai investor domestik.

Hal tersebut disampaikan Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 1 Bursa Efek Indonesia (BEI) Adi Pratomo Aryanto dalam Workshop Wartawan Daerah 2023 di Pontianak pada Kamis, 11 Mei 2023.

"Dilihat dari kepemilikan investor saat ini, investor domestik pun terus meningkat, meskipun investor asing tetap masih banyak, tapi progres peningkatan kepemilikan domestik juga tak kalah baik," jelasnya.

Baca Juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca di Wilayah Kalimantan Selatan Kamis, 18 Mei 2023

Selanjutnya Adi Pratomo juga menjelaskan, jika dilihat dari komposisi nilai perdagangan, investor domestik juga kian menguasai.

"Di tahun 2021 sekitar 74,8 persen perdagangan dikuasai lokal, namun terjadi penurunan pada 2022 yakni dominasi domestik dalam perdagangan sekitar 67,1 persen. Sementara data Maret 2023 menunjukkan, komposisi nilai perdagangan masih dikuasai domestik sebesae 64,4 persen," tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua BEI Sunandae juga mengungkapkan pertumbuhan pasar modal Indonesia yang terus meningkat.

Baca Juga: 3 Alasan Mengapa Capricorn Merupakan Teman yang Baik dan Bisa Diandalkan

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor pasar modal hingga April 2023 tercatat tembus 10,76 juta orang.

Dari data tersebut artinya investor pasar modal meningkat 9,5 kali dibandingkan tahun 2017. Dan untuk investor saham meningkat 7,2 kali dibandingkan 2017.

"Meningkatnya jumlah investor di Tanah air, juga turut didukung oleh investor domestik yang lebih banyak menguasai porsi kepemilikan dan transaksi di pasar modal Indonesia,” katanya dalam sambutan di kegiatan Workshop Wartawan Daerah, Kamis (11/05).

Baca Juga: Resep Sambal Lingkung, Abon Ikan Khas Bangka yang Sering Jadi Oleh-oleh

Sunandar menambahkan, di Kalimantan Barat sendiri jumlah investor sudah mencapai 150 ribu, inilah yang kemudian menjadikan Kalimantan Barat memiliki pertumbuhan investor yang tinggi.

Dalam workshop tersebut Sunandar juga menyinggung tentang obligasi daerah, yang juga diangkat sebagai tema besar dalam workshop kali ini.