Inidata.id - Kehilangan atau perubahan rasa (dysgeusia) adalah gejala umum dari Covid-19. Ini juga merupakan efek samping dari beberapa penyakit dan obat-obatan, termasuk Paxlovid, obat antivirus baru untuk mengobati infeksi Covid-19.
Meskipun mempengaruhi kurang dari 6 persen orang yang diberi Paxlovid, beberapa melaporkan perubahan rasa "mengerikan" yang muncul segera setelah mereka mulai menggunakan obat tersebut.
Dysgeusia atau perubahan rasa digambarkan sebagai rasa pahit, logam, atau asam di mulut. Tapi apa sebenarnya itu, dan apa yang terjadi di dalam tubuh ketika itu terjadi?
Baca Juga: Alasan Presiden Jokowi Putuskan Bebas Masker di Luar Ruangan, Ini Pernyataan Lengkapnya
Apa yang Terjadi di Otak Saat Kita Mengecap?
Sebagaimana dikutip dari Sciencealert, selain kesenangan yang kita dapatkan dari makan makanan yang rasanya enak, indera perasa kita juga melayani tujuan lain. Rasa membantu kita memutuskan apa yang harus dimakan, memastikan kita mendapatkan nutrisi dan energi yang cukup. Ini juga membantu kita memetabolisme makanan yang kita makan.
Indera perasa kita juga dapat menjaga kita dari mengkonsumsi hal-hal yang berbahaya bagi kesehatan kita, seperti racun atau makanan yang sudah busuk.
Ada sekitar 10.000 kuncup pengecap di mulut manusia, dengan setiap kuncup pengecap memiliki hingga 150 reseptor rasa. Reseptor rasa ini pada indera pengecap kita membantu mendeteksi apakah makanan itu asin, manis, pahit, asam, atau umami .
Kuncup pengecap mengirimkan informasi ke otak tentang apa yang kita makan melalui beberapa jalur saraf .
Artikel Terkait
Vaksinasi Massal Malam Hari Pontianak Jemput Bola: Pendekatan dan Pemahaman
Hari Tari Dunia Ada Pertunjukkan Hybird Tari di Lampung: Tradisi Tanah Tempat Menyemai Benih
TVRI Kalimantan Barat Hadir Siaran Digital di 8 Kabupaten Kota, Cek Lokasinya di Sini
Fungsi Mesin Anjungan Dukcapil Mandiri Pontianak: Mudahkan Warga Cetak Dokumen Adminduk
Mau Masak Praktis dan Efisien? Ikuti Cara Warga Sanggau Kalimantan Barat Ini