• Jumat, 29 September 2023

Daya Ingat Menurun, Sebabnya Adalah Rokok

- Minggu, 1 Januari 2023 | 22:34 WIB
Informasi diolah oleh tim Cyber Crawling dan Bea Cukai Batam terbukti efektif dan mampu memberikan dampak besar untuk menghentikan peredaran puluhan ribu rokok ilegal. (Bea Cukai Batam)
Informasi diolah oleh tim Cyber Crawling dan Bea Cukai Batam terbukti efektif dan mampu memberikan dampak besar untuk menghentikan peredaran puluhan ribu rokok ilegal. (Bea Cukai Batam)

Inidata.id - Para perokok sebaiknya segera untuk mengurangi kebiasaan merokok, pasalnya daya ingat menurun jika apabila peringatan ini diabaikan.

Selain merusak paru-paru, penyebab kangker salah satu dampak dari merokok adalah daya ingat menurun.

Bagi kaum lelaki coba ingat-ingat lagi kapan terakhir anda kelupaan sesuatu, jika hal itu baru terjadi sebaiknya kurangilah asupan rokok dalam tubuh anda.

Baca Juga: Ini 5 Makananan Ampuh Redakan Stres Berat .

Para ahli kesehatan sepakat kebiasaan merokok berkaitan dengan beragam masalah kesehatan, mulai dari stroke hingga kanker. Bahkan daftar panjang erfek negatif merokok semakin panjang dengan adanya sebuah studi baru dari Ohio State University.

Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Alzheimer's Disease ini menemukan kebiasaan merokok berkaitan dengan masalah daya ingat dan penurunan kognitif. Efek ini bisa terlihat di rentang usia paruh baya.

Penelitian ini melibatkan lebih dari 135 ribu orang berusia lebih dari 45 tahun. Selama studi, mereka diminta untuk memberi tahu soal kebiasaan merokok yang mereka lakukan.

Baca Juga: Penghargaan KBS Drama Awards 2022, Ini Nama Nama Penerimanya.

Tim peneliti juga melakukan analisis terhadap masalah daya ingat dan fungsi kognitif yang dialami oleh para partisipan. Tim peneliti lalu membandingkan kondisi penurunan subjective cognitive decline (SCD) pada tiga macam partisipan.

Ketiga macam partisipan tersebut adalah partisipan yang masih menjadi perokok, partisipan yang baru berhenti merokok, dan partisipan yang sudah lama berhenti merokok.

Hasil studi menunjukkan prevalensi SCD di antara para perokok 1,9 kali lebih besar dibandingkan non perokok. Selain itu, prevalensi SCD orang yang berhenti merokok kurang dari 10 tahun lalu adalah 1,5 kali lebih besar dibandingkan non perokok.

Baca Juga: Wajib Tahu: Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023

SCD merupakan kondisi ketika seseorang merasakan adanya penurunan daya ingat. SCD bisa dikatakan sebagai bentuk gangguan kognitif dan dapat menjadi salah satu gejala awal dari penyakit Alzheimer atau penyakit demensia lain.

"Mereka yang berhenti lebih dari 10 tahun sebelum survei dilakukan memiliki prevalensi SCD sedikit lebih besar dibandingkan kelompok non perokok," ungkap tim peneliti seperti dilansir WebMD, Jumat (23/12/2022).

Halaman:

Editor: Fatul Birri

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X