• Jumat, 29 September 2023

Bank Sampah Pontianak: Sampah Bakal Bernilai Emas

- Kamis, 4 Agustus 2022 | 20:59 WIB
Bank Sampah Pontianak: Sampah Bakal Bernilai Emas. (Inidata.id)
Bank Sampah Pontianak: Sampah Bakal Bernilai Emas. (Inidata.id)

Inidata.id - Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono meresmikan sekaligus meluncurkan Bank Sampah Mini Spansa di SMP Negeri 1 Pontianak, Kalimantan Barat.

Kedepan Wali Kota Edi berharap, muncul Bank Sampah mini lainnya di lingkungan sekolah maupun perkantoran di seluruh Kota Pontianak.

“Dari kumpulan sampah tersebut, ada yang diolah menjadi barang bermanfaat ataupun seni kerajinan tangan lainnya. Ada yang ditukar menjadi uang tunai. Nanti kami ingin kerjasama dengan Pegadaian supaya bisa ditukar emas,” ucap Wali Kota Edi seusai Launching Bank Sampah Mini Program Galah Bung Sam di Sekolah, Kamis (4/8/2022).

Kontribusi dari setiap siswa dan siswi juga harus ditingkatkan. Kesadaran mereka tentang memilah sampah sejak dari rumah dan dibawa ke sekolah secara tidak langsung menurunkan jumlah pembuangan sampah.

Baca Juga: Boosting PAD: Pontianak City Government Evaluation of Financial Management

“Anak-anak harus diedukasi, bahwa sampah mengganggu dan menimbulkan ketidaknyamanan. Nanti mereka terbiasa mana sampah organik dan anorganik, terus dibawa ke sekolah yang ada Bank Sampah,” kata Wali Kota Edi.

Pelestarian Lingkungan

Wali Kota Edi mengapresiasi sekolah-sekolah yang turut membangun Bank Sampah mini.

Di saat bersamaan pula, pihaknya tengah menggencarkan program Sekolah Adiwiyata, sebuah ide kolaboratif untuk mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.

“Sekolah yang hijau, bersih dan teduh tapi tertata tidak asal. Kalau semua sekolah seperti ini, Insyaallah Kota Pontianak juga ikut bersih. Pasti ada manfaat yang kita rasakan, utamanya hal yang produktif,” kata dia.

Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), rata-rata produksi sampah rumah tangga bisa mencapai 0,7 kg per hari. Angka itu menurut Edi sebanding dengan jumlah sampah di TPA Batu Layang yang mencapai antara 350 hingga 400 ton per hari.

Oleh sebab itu, masalah sampah merupakan persoalan yang mendasar dalam rumah tangga bahkan hingga banyak instansi. Tak jarang akibat sampah yang menumpuk, pekerjaan pun terhalangi.

Baca Juga: Local Loads of Peat and Mangroves Appropriately Applied in Kubu Raya, Kadisdikbud Ayub: School Evaluation

Wali Kota Edi menjelaskan, Pemerintah Pusat membuat regulasi agar di tahun 2023, jumlah pembuangan sampah berkurang 30 persen.

Halaman:

Editor: Maryadi

Sumber: Inidata.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X