Inidata.id - Peringatan Hari Kartini kemarin menjadi momen terindah bagi Annisa Maharani Nasran, Founder Kampung Literasi Selamat (Kalise), binaan PLN Kalimantan Barat berhasil meraih predikat juara pertama sekaligus terbaik dalam ajang lomba Perpustakaan se-Kota Pontianak. Peringkat kedua diraih Kampung Literasi Bank Sampah Rosella, yang juga merupakan binaan PLN Kalimantan Barat.
"Kalise menjadi binaan program TJSL PLN sejak Bulan Desember tahun 2019 lalu. Sejak dibina oleh PLN Kalbar, Kalise jauh lebih maju dan terus berkembang," kata Annisa.
Dia bilang, Perpustakaan Kalise ini merupakan bagian dari indikator baca tulis Kalise. Dengan menjadi juara pertama se-Kota Pontianak, selanjutnya Kalise akan menjadi perwakilan pada ajang yang sama tingkat provinsi.
Baca Juga: Berbagi Berkah Bulan Ramadhan 2022 YBM PLN UP3 Sanggau: Tali Asih untuk Anak Yatim dan Dhuafa
Dia menjelaskan, keberadaan Kalise secara umum merupakan gambaran literasi apa saja yang ada di kota Pontianak.
"Selain berusaha meningkatkan literasi di kota Pontianak, kami juga berusaha untuk melestarikan kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat, agar kota Pontianak kedepannya dapat menjadi percontohan bagi kota-kota lain di Kalimantan Barat," kata Annisa.
Selain baca tulis, Kalise juga mengembangkan seni budaya, kuliner khas daerah, pendidikan, kesehatan, agama, dan ekonomi kreatif.
"Untuk Perpustakaan Kalise sendiri, ada 3.500 koleksi buku. Karena Pemustaka lebih didominasi oleh usia anak sekolah, maka koleksi buku bacaan banyak berupa cerita anak dan buku pelajaran. Sementara untuk remaja dan Ibu-ibu rumah tangga ada ensiklopedia, buku seputar kuliner, budi daya, keterampilan, seni budaya, dan juga buku-buku keagamaan," kata Annisa.
Dia bilang, minat baca masyarakat di lingkungan Kalise cukup tinggi, rata-rata tiap bulan sekitar 150 hingga 200 pengunjung. Sementara data peminjaman buku perbulan antara 40 hingga 50 judul buku.
Untuk meningkatkan minat baca serta keberadaan perpustakaan, Kalise melakukan berbagai program, antara lain:
1. Sepeda literasi, yakni layanan antar jemput buku bacaan, sebagai upaya mobilisasi untuk lebih menjangkau pemustaka.
2. Galon baca. Program ini memodifikasi pemanfaatan sampah rumah tangga menjadi rak penyimpanan buku yang ditempatkan di fasilitas umum, seperti warung, pos ronda, pos yandu, dan lain-lain.
3. Cafe Book. Agar pemustaka tidak bosan, Kalise membuat tempat nongkrong sederhana agar Pemustaka dapat bersantai sambil membaca buku. Hal ini terinspirasi dari budaya 'ngopi' warga Pontianak.
4. Sosialisasi perpustakaan (FBI in your Eyes). Melalui program ini, Relawan Kalise turun ke Pusat-pusat keramaian untuk lebih mempopulerkan keberadaan perpustakaan.
Artikel Terkait
PLN Kucurkan Rp 4,2 Miliar demi Nyalakan Listrik 2 Desa di Ketapang
Alasan PLN Kalimantan Barat Tingkatkan Kualitas Layanan di Perbatasan Indonesia-Malaysia
Ini Data Alasan PLN Layanan Kelistrikan dalam Satu Genggaman dengan PLN Mobile
PLN Klaim Tren Penggunaan Kendaraan Listrik dari Tahun ke Tahun Meningkat
Cerita Nenek Tangguk Penerima BLT Kemensos di Pontianak Menyayat Hati: Uang Makan Mencicil