Inidata.id - Inilah cara pegiat literasi di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat menanti buka puasa bersama.
Bersilaturahim bersama kawan, kolega. Itu hal sudah biasa. Pemandangan dan acara yang banyak terjadi.
Tapi menunggu waktu berbuka dengan membaca buku bersama. Itu baru luar biasa. Ngabuburit sambil ‘nga book read’.
Baca Juga: Literasi di Kubu Raya Semakin Menanjak
Pada Sabtu, 23 April 2022 bertepatan dengan hari Buku Sedunia. Ada yang berbeda dari para pengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM), pegiat literasi, pegiat sosial yang ada di Kabupaten Kubu Raya.
Bergilir Kalimat
Walau hujan deras turun hampir seluruh arah. Beberapa dari mereka yang dapat hadir sudah mulai berkumpul. Di Canglai Kopi.
Tidak hanya bercengkrama, membuang rindu, menjalin silaturahim sambil menunggu saat berbuka puasa. Ada yang berbeda.
Mereka sambil berdiskusi, berbagi kisah tentang kegiatan-kegiatan literasi yang di lakukan. Yang tak kalah seru, mereka membaca bersama buku yang berjudul Demikianlah Pada Mulanya, karya Yusakh Ananda.
Secara bergilir kalimat demi kalimat, halaman demi halaman buku kumpulan cerita pendek dibacakan. Buku setebal 135 halaman.
Walau diterbitkan tahun 1980. Namun, penulisan karyanya sudah dimulai pada rentang tahun 1940-an.
Terdapat sembilan cerpen dalam buku ini. Dimulai dengan cerpen yang berjudul Kampungku yang Sunyi, Penunggu Bukit yang Nakal, Sebuah Kelumit Terlepas, Penjual Keriping, Demikianlah Pada Mulanya, Si Hitam dan Anak-anaknya, Suatu Saat Telah Lewat, Juara Drumband, serta cerpen Lanun Yusakh Ananda lahir di Sambas pada tahun 1934, wafat tahun 2002 di Pontianak.
Khasanah Sastra
Seorang sastrawan penting dalam khasanah sastra dan kepenulisan di Kalimantan Barat. Selain berbuka puasa bersama sebagai ajang silaturahim.
Pada kesempatan ini juga dilakukan membaca buku bersama. Implementasi dari Reading Group.
Artikel Terkait
Ini Geliat Gerakan Literasi Sekretaris Fatayat NU Singkawang Akhir Tahun 2021