Inidata.id - Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari merinci, 15 rumah warga Kota Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengalami kerusakan akibat angin kencang.
Baca Juga: Khawatir Kondisi Lingkungan Kalimantan Barat, Gubernur Sutarmidji: Gambut Harus Kita Jaga
Peristiwa angin kencang ini berlangsung pada Sabtu sore, 9 Maret pukul 16.00 waktu setempat.
"BPBD Kota Bima melaporkan tidak ada korban akibat angin kencang tersebut," kata Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.
Baca Juga: Lintasarta Membangun Negeri: Membuka Keterisoliran Kawasan Desa 3T di Kalimantan Barat
Pantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima menyebutkan angin kencang terjadi bersamaan dengan hujan lebat yang mengguyur wilayah kota.
Identifikasi BPBD
Peristiwa angin kencang dirasakan warga di tiga kecamatan. Identifikasi BPBD setempat mengidentifikasi sejumlah kelurahan di tiga kecamatan terdampak, yaitu Kelurahan Rabangodu Selatan, Penanae dan Rite di Kecamatan Raba, Kelurahan Monggonao, Mande, Lewitaro dan Matakando di Mpunda, serta Kelurahan Ule dan Jatiwangi di Asakota.
Dampak angin kencang itu sebanyak 15 rumah milik warga mengalami kerusakan dengan rincian rusak berat 1 unit, rusak sedang 7 unit dan rusak ringan 7 unit. Selain kerusakan sektor pemukiman, tiga tempat ibadah mengalami kerusakan.
BPBD setempat tidak merinci tingkat kerusakan fasilitas ibadah tersebut. Selain itu, dampak angin kencang juga, sejumlah pohon tumbang dan satu tiang listrik roboh.
Baca Juga: Rencana Operasional Folu Net Sink 2030: Mengendalikan Perubahan Iklim di Indonesia
Hingga saat ini, petugas BPBD setempat yang dibantu organisasi perangkat daerah lain, TNI, Polri, aparart desa dan warga melakukan pembersihan pohon tumbang, serta pemotongan ranting pohon.
Guna membantu warga terdampak angin kencang, petugas membantu terpal, sandang dan sembako kepada warga terdampak.
Saat ini situasi pascakejadian angin kencang sudah kondusif.
Artikel Terkait
Video: Menjaga Lingkungan ala Rotan Kapuas Desa Sungai Enau Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat
Perubahan Iklim 3 Dimensi Pembangunan Berkelanjutan: Ekonomi, Lingkungan, dan Sosial
Bocah Kembar Pontianak, Faris dan Daris Terima Sepeda: Dedikasi Peduli Lingkungan
Cara Tumbuh dan Berkembang Sebagai Pelopor Moderasi Beragama di Lingkungan Sekolah Kubu Raya
Kopi Satu Hati dan Ramadhan Night Market: Peluang Usaha Tumbuhkan Ekonomi Pontianak