Inidata.id - Mantan napiter Rosnazizi dalam kesempatan dalam Focus Group Discussion (FGD) moderasi beragama, di Rumah Adat Melayu, Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (14/7/2022) bercerita dan mengisahkan pengalamannya hingga bisa terpapar paham radikalisme.
Ketika itu dia hanya belajar satu guru yang melahirkan opini dan aksi menyesatkan.
Padahal untuk mendapatkan ilmu yang benar harus banyak guru yang diikuti.
“Kita harus belajar dari sumber yang benar. Jangan hanya satu pintu. Dulu saya juga menganggap Pancasila itu bertentangan dengan Quran dan Sunnah. Tapi hari ini saya mengatakan Pancasila sudah sesuai dengan Quran dan Sunnah,” ucapnya.
Dia tetap berpesan agar ummat beragama tidak mudah menilai secara negative ummat beragama lainnya dari sisi penampilan.
Baca Juga: Penerimaan Pajak Kanwil DJP Kalimantan Barat Per Semester I 2022 Tumbuh 73,96 Persen
Baca Juga: Makan 1 Buah Alpukat Setiap Hari Bisa Nurunkan Kolesterol, Benarkah? Cek Selengkapnya di Sini
Belum tentu penampilan berciri kaum radikal itu, faktanya radikal, bisa sebaliknya. Yang harus diperhatikan, akhlak kita dalam kehidupan bermasyarakat.***
Artikel Terkait
Sekjen MUI Khutbah Idul Adha di Batam: Pesankan Umat Jangan Terprovokasi Kepentingan Sesaat
Moms, Ada Desain Lucu Khas Anak-Anak di Link Twibbon Idul Adha 2022: Segera Unduh Ya Moms
Ini Data 33.772 Warga Ketapang dan Kayong Utara Kalimantan Barat Pengguna Aktif Aplikasi Ini, Apa Namanya?
Tips Terkini: Cara Penurunan Stunting di Pontianak
Dompet Ummat Tebar Faedah Kurban: Jangkau 14 Kota dan Kabupaten Pedalaman Kalimantan Barat