Inidata.id - Lembaga Pemantau Pemilu Pemuda Muslimin Indonesia (LP3MI) sejak awal tahun 2022 mulai bersiap menghadapi pemilihan umum atau Pemilu Serentak 2024.
Selain rutin sosialisasi dengan pengurus LP3MI di daerah, relawan pemantau harus disiapkan sedini mungkin terkait Pemilu Serentak 2024.
Rencana pelatihan-pelatihan internal pun untuk persiapkan para kader pengawas pun telah disiapkan.
Baca Juga: Latest Tips: How the Next Generation Understands the Value of the Hero's Struggle
Direktur Eksekutif LP3MI Evick Budianto mengutarakan, relawan pemantau selain dari Pemuda Muslimin Indonesia lembaganya kini tengah menjajaki kerja sama dengan beberapa Organisasi kemahasiswaan salah satunya SEMMI dan Ikatan Remaja-remaja Masjid/Musholla.
Jika memungkinkan, kata Evick Budianto LP3MI sudah membuka perekrutan relawan pemantau dan semoga bisa berkolaborasi dengan mereka dalam mengawasi Pemilu Serentak 2024.
"Pertengahan Agustus 2022 ini kita akan berikan bimbingan secara teknis untuk meningkatkan kapasitas tentang kepengawasan dan kepemiluan untuk dipersiapkan menjadi relawan yang berkarakter terlatih dan teruji hadapai Pemilu Serentak 2024 yang cukup tinggi kompleksitasnya," kata Evick Budianto.
Baca Juga: King Tayan Gusti Yusri Encourages Seventh Punk Silat to be Registered as WBTB
Evick Budianto menjelaskan LP3MI sudah daftarkan diri ke Bawaslu sejak akhir Juni 2022. Karena LP3MI ingin memantau proses verifikasi partai politik. Per 1 Agustus, parpol sudah bisa mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Semoga Awal Agustus 2022 LP3MI melalui hasil verivikasi Bawaslu RI dapat peroleh kembali Akreditasi seperti Pemilu sebelumnya," kata Evick Budianto.
Recovery Ekonomi Global
Jelang Pemilu Serentak 2024, Evick Budianto pun sudah punya prediksi bagaimana pesta demokrasi itu bakal berjalan.
Dia menduga apatisme publik terhadap penyelenggaraan Pemilu Serentak 2024 bakal tinggi. Salah satu penyebabnya ialah energi publik terkuras akibat pandemi Covid-19 ditambah recovery ekonomi global yang cendrung melambat.
“Maka, yang harus dilakukan adalah bagaimana kita membangun opini publik tentang pentingnya kita memperhatikan Pemilu Serentak 2024 dan supaya negara ini dapat menyelenggarakan pemilu yang lebih bermartabat dan berintegritas. Demokrasi yang tidak jujur dan adil tentunya akan melahirkan kebijakan-kebijakan yang tidak adil dan ketidakadilan akan melahirkan disparitas," kata Evick Budianto.***
Artikel Terkait
How to Grow Pontianak City's Economy Sustainably
Minister Sandiaga Uno Hopes SMEs Support Economic Awakening in Kubu Raya
Captain Samson: The Phenomenal KKP Skipper Who Caught a Thousand Fishing Boats
West Kalimantan Provincial Government Supports Geratak's Commitment to Keep Drugs Out of the Young Generation
Latest Tips: How to Improve Employee Discipline for the Quality of Pontianak Public Service